Tradisi Upacara Adat yang unik ada di Jawa Timur

Tradisi Upacara Adat yang unik ada di Jawa Timur
Adat Jawa Timur | Foto : Warga Selatan 

Warga Selatan - Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki berbagai kekayaan budaya yang melimpah. Berbagai suku bangsa dan etnis pun mendiami wilayah ini dengan warna dan keunikannya masing-masing. 

Jawa Timur juga dikenal sebagai daerah dengan banyak upacara adat yang beberapa di antaranya memiliki keunikan tersendiri. Meski sebagian sudah mendapat pengaruh dari berbagai budaya dari luar, upacara adat Jawa Timur tetap memiliki ciri khas dan layak untuk anda telusuri.

Tradisi Upacara Adat Jawa Timur


Berikut tradisi upacara adat yang unik ada di Jawa Timur.

Larung Sembonyo


Larung Sembonyo merupakan upacara adat sedekah laut yang sudah dilakukan secara turun-temurun sejak zaman nenek moyang oleh para nelayan setempat di Pantai Prigi, Trenggalek, Jawa Timur. Tradisi Larung Samponyo dilakukan sebagai wujud ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap hasil lautnya yang begitu melimpah.

Selain itu, upacara Larung Sembonyo juga merupakan bentuk permohonan keselamatan para nelayan Prigi saat melaut. Kebiasaan ini sudah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari budaya Kota Trenggalek, khususnya masyarakat pesisir Pantai Prigi.

Konon, upacara Larung Sembonyo lahir dari sebuah cerita rakyat tentang kejadian supranatural saat seorang Tumenggung beserta pasukannya membuka hutan atau memperluas wilayah kekuasaan di daerah tersebut. Kisah tersebut pun melahirkan mitos yang berkembang di kalangan masyarakat pesisir Pantai Prigi.

Sebenarnya Upacara larung sembonyo ini menurut kepercayaan masyarakat setempat adalah sebuah bentuk penghormatan pada para leluhur yang membuka wilayah untuk pemukiman tersebut. Ketika tradisi ini tidak dilaksanakan, masyarakat akan merasa ada yang kurang.

Pada tahun 1985, dikabarkan Upacara Larung Sembonyo kembali berkembang dan digelar secara besar-besaran, yang sebelumnya sempat terhenti karena kondisi politik yang kurang mendukung. 

Upacara Dam Bagong


Upacara Dam Bagong merupakan salah satu upacara adat Jawa Timur, khususnya di masyarakat Dam Bagong, Desa Ngantru, Kabupaten Trenggalek. Upacara ini berupa sesaji berupa kepala kerbau yang dilarung ke dalam bendungan Dam Bagong sebagai penghormatan kepada leluhur pahlawan petani, Ki Ageng Menak Sopal.

Ki Ageng Menak Sopal ini juga cukup terkenal sebagai tokoh agama yang sudah berjuang untuk menyebarkan agama Islam yang ada di daerah Trenggalek. Selain itu, ia juga dianggap sebagai pahlawan petani yang berjasa membangun pusat irigasi persawahan dan membangun bendungan Dam Bagong.

Upacara ini adalah proses penyembelihan satu ekor kerbau, yang nantinya Daging tersebut akan dibagikan pada masyarakat. Sementara kepalanya akan dilarung ke Sungai Bagong. Namun sebelum dibuang, potongan kepala kerbau tersebut akan diarak keliling dulu menuju desa dan makam Ki Ageng Menak Sopal. Dengan menggelar upacara seperti ini, masyarakat setempat berharap daerahnya senantiasa tenteram dan tenteram.

Upacara Seblang


Upacara Seblang merupakan ritual yang biasa dilakukan oleh Suku Osing di Desa Bakungan dan Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyumas. Ritual ini dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan desa dan menangkal bencana, sehingga lingkungan desa menjadi aman dan tenteram.

Pelaksanaan ritual Seblang di kedua desa tersebut memiliki sejumlah perbedaan. Di Desa Olehsari, ritual ini dilakukan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri dengan penari wanita yang masih perawan. Dalam ritual ini, penari akan menari selama tujuh hari berturut-turut sambil dirasuki roh leluhur. 

Para penari sendiri dipilih secara gaib oleh seorang gambuh atau pawang, yang biasanya penari yang dipilih juga merupakan keturunan dari penari Seblang terdahulu. Ritual tari Seplang biasanya diawali dengan upacara yang dibuka dengan gambuh. Mata penari ditutup oleh para wanita di belakangnya, sambil memegang tempe (nampan bambu).

Gambuh kemudian mengasapi penari dengan asap kemenyan sambil membaca mantra. Setelah penari mengalami kejiman (kerasukan) yang ditandai dengan jatuhnya tempe yang dipegangnya, maka dimulailah pementasan tari Seblang.

Grebeg Suro Ponorogo


Grebeg Suro merupakan pesta rakyat tahunan masyarakat Ponorogo dengan menampilkan sebuah kesenian dan tradisi seperti festival Reog Nasional, Kirab Pusaka, Larungan Risalah Doa dan Pawa Lintas Sejarah.

Acara ini biasanya dirayakan setiap tahun pada tanggal 1 Muharram atau 1 Suro menurut kalender Jawa. Acara ini merupakan kegiatan awal dalam menyambut Tahun Kunjungan Pariwisata Jawa Timur setiap tahunnya dengan melakukan prosesi serah terima pusaka ke makam bupati pertama. Dan dilanjutkan dengan melakukan pawai menuju pusat kota dengan menunggangi kuda hias.

Secara historis, acara Grebeg Suro Ponorogo berawal dari kebiasaan masyarakat, khususnya masyarakat warok yang setiap malam 1 Suro menggelar jaga malam dengan cara berkeliling kota dan singgah di alun-alun Ponorogo.

Demikian penjelasan tentang Tradisi Upacara Adat yang unik ada di Jawa Timur seperti yang dilansir slot gacor semoga bermanfaat, terimakasih.