Seni Keramik: Sejarah, Fungsi, Bahan, Dan Proses Pembuatannya

Seni Keramik: Sejarah, Fungsi, Bahan, Dan Proses Pembuatannya
Seni Keramik | Foto : Warga Selatan 

Warga Selatan - Seni Keramik merupakan seni terapan 3 dimensi yang biasa diimplementasikan ke dalam berbagai macam perabot rumah tangga seperti gelas, piring, gucci, serta hiasan dinding, patung, dan berbagai perabot lainnya.

Pembuatan kerajinan keramik ini memerlukan keahlian khusus, mulai dari pengolahan bahan tanah liat hingga tahap akhir yaitu glazing. Seni keramik paling terkenal di dunia berasal dari Tiongkok. Nah pada kesempatan kali ini kami akan memberikan informasi mengenai sejarah seni keramik.

Pengertian Seni Keramik

Seni rupa keramik adalah salah satu jenis karya seni rupa terapan yang perwujudan bendanya dibuat dari bahan padat anorganik atau nonlogam melalui proses pembakaran pada suhu tinggi.

Kata keramik sendiri berasal dari bahasa Yunani Kunoceramos atau keramos yang berarti periuk yang terbuat dari tanah liat dan mengalami proses pembakaran. Seni keramik akan selalu mengedepankan fungsinya sebagai suatu benda yang siap pakai, nyaman, namun tetap tidak kehilangan unsur keindahannya.

Sejarah Seni Keramik

Keramik merupakan salah satu kerajinan tertua di dunia yang masih ada hingga saat ini. Buktinya terlihat dari banyaknya temuan kuno yang terkubur di dalam tanah dalam berbagai bentuk seperti gucci, peralatan makan, peralatan minum, dan sesaji. Selain itu juga ditemukan sisa-sisa keramik kuno berupa figur manusia dan hewan yang menyiratkan simbol suatu peradaban.

Sejarah keramik di Indonesia dimulai pada zaman Neolitikum atau 1000 – 2500 SM, dimana ditemukan sisa-sisa keramik seperti gerabah dan alat pembuatan pakaian dari kulit kayu yang banyak dipengaruhi oleh pendatang dari Asia Tenggara. Misalnya pecahan periuk yang ditemukan di Sumatera dapat menjadi bukti nyata bahwa pada saat itu telah ditemukan seni keramik untuk membuat bejana. 

Teknik pembuatannya dilakukan langsung dengan menggunakan tangan, sedangkan untuk memadatkannya digunakan benda keras seperti papan. Untuk membuat hiasan keramik biasanya menggunakan kayu atau tali press, duri ikan, anyaman bambu dan alat-alat lainnya yang dipermukaan keramik mentah yang masih berbentuk tanah liat.

Fungsi Seni Keramik

Benda Terapan

Keramik sebagai sebuah karya seni tidak hanya digunakan sebagai pajangan atau hiasan saja. Jenis seni kriya ini dibuat dengan lebih menekankan pada pemanfaatannya sebagai suatu benda yang dapat dimanfaatkan. Misalnya piring, gelas, vas bunga dan lain sebagainya.

Dekorasi

Sebagai sebuah produk seni, fungsi utama karya seni berbahan keramik tentu saja untuk digunakan sebagai hiasan. Toples, pajangan dinding, dan vas bunga merupakan beberapa contoh benda berbahan dasar keramik yang sering dijumpai untuk mempercantik tampilan suatu ruangan.

Upacara Atau Ritual Keagamaan

Benda berbahan keramik tidak hanya dianggap memiliki nilai seni saja sehingga dijadikan sebagai penghias ruangan di dalam rumah. Ada pula yang memanfaatkannya untuk ritual keagamaan atau ibadah seperti yang dilakukan manusia pada zaman dahulu.

Alat Dan Bahan Pembuatan Keramik

Tanah Liat

Ini adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan keramik. Tanah liat ini memiliki sifat penting yang disebut plastisitas. Yaitu kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak. Tanah liat juga mempunyai kemampuan untuk meleleh yang disebut dengan fusibilitas.

Yang perlu Anda ketahui tentang tanah sebelum membuat keramik adalah kandungan yang terdapat pada tanah liat itu sendiri. Setidaknya ada 4 bahan utama di dalamnya yaitu kaolinite, halloysite, montmorrillinote dan illite. Perbedaan kandungan ini tentunya akan membuat sifat dari tanah liat tersebut menjadi berbeda pula.

Pasir

Fungsi utama pasir disini lebih sebagai bahan pengikat, namun jika terlalu banyak silika yang ditambahkan justru dapat berakibat fatal karena keramik yang dihasilkan akan mudah retak pada saat proses pembakaran.

Kaolin

Kaolin merupakan tanah liat berwarna putih yang mempunyai fungsi penting pada proses pengeringan dan pembakaran karena mempunyai kualitas penyusutan yang baik serta memberikan warna.

Kuarsa

Kuarsa merupakan mineral yang berasal dari batuan beku dan sedimen asam metamorf untuk mencegah penyusutan badan lempung dan memperlancar penguapan air selama proses pengeringan dan pembakaran. Selain bahan, pembuatan seni keramik juga memerlukan alat khusus yang akan membantu dalam pembentukan keramik itu sendiri.

Proses Pembuatan Keramik

Pengolahan Bahan

Tahap pertama ini adalah mencampurkan bahan utama berupa tanah liat dengan bahan lainnya. Tujuannya adalah menjadikan bahan yang belum siap pakai menjadi bahan yang bersifat plastik dan siap dibentuk.

Pembentukan

Tahap pembentukan ini merupakan tahap pembentukan bahan keramik menjadi bentuk yang diinginkan. Pada tahap ini Anda bisa menggunakan salah satu dari 5 teknik pembentukan keramik. Teknik yang dapat digunakan adalah teknik pijat tekan, putar, piring dan cetakan.

Pengeringan

Tahap selanjutnya adalah pengeringan, yaitu tahap pengurangan kadar air pada plastik yang mungkin masih mengendap setelah proses pembentukan. Proses pengeringan ini harus dilakukan secara perlahan agar tidak terjadi keretakan.

Pembakaran

Setelah tahap pengeringan dilanjutkan dengan tahap pembakaran. Pada tahap ini akan mengubah tanah liat yang cenderung rapuh menjadi lebih keras, padat dan kuat. Inilah tahap inti dalam proses pembuatan keramik.

Pengglasiran

Tahap terakhir adalah pengglasiran, yaitu tahap yang dilakukan sebelum dilanjutkan dengan pembakaran glasir. Pada tahap ini biskuit keramik akan dilapisi dengan glasir. Cara pelapisannya adalah dengan menuang, menyikat, mencelupkan atau menyemprot.

Demikian ulasan artikel tentang Seni Keramik: Sejarah, Fungsi, Bahan, Dan Proses Pembuatannya seperti yang dilansir agen sbobet. Semoga bermanfaat.