![]() |
Augmented Reality | Foto : Warga Selatan |
Berbeda dengan Virtual Reality (VR), yang sepenuhnya membawa pengguna ke dalam lingkungan virtual yang sepenuhnya terpisah dari dunia nyata, Augmented Reality mempertahankan pandangan pengguna terhadap lingkungan fisik sembari menambahkan elemen-elemen digital, seperti objek 2D atau 3D, yang diproyeksikan ke dalam dunia nyata tersebut.
Contoh Penerapan Virtual Reality yang Paling Populer dalam Kehidupan Sehari-Hari
Pada dasarnya, Augmented Reality bekerja dengan memanfaatkan perangkat seperti kamera, sensor, dan perangkat lunak untuk menangkap citra atau video dari lingkungan nyata pengguna. Setelah itu, perangkat lunak AR akan menambahkan lapisan-lapisan informasi digital berupa teks, gambar, video, animasi, atau model 3D ke dalam gambar dunia nyata tersebut.
Salah satu contoh penerapan AR yang paling populer dalam kehidupan sehari-hari adalah aplikasi game Pokémon Go. Dalam permainan ini, pemain dapat menjelajahi dunia nyata melalui layar ponsel mereka, sementara karakter Pokémon maya muncul di lingkungan mereka melalui teknologi AR.
Pemain dapat melihat dan berinteraksi dengan Pokémon seolah-olah makhluk tersebut ada di tempat yang mereka kunjungi, seperti di taman, jalanan, atau gedung-gedung sekitar. Pokémon Go berhasil mempopulerkan AR di kalangan masyarakat luas karena kemampuannya untuk menggabungkan elemen game dengan lingkungan nyata.
Augmented Reality Telah Digunakan Secara Luas dalam Berbagai Industri
Augmented Reality telah digunakan secara luas dalam berbagai industri lain seperti pendidikan, arsitektur, ritel, dan medis. Dalam dunia pendidikan, AR memungkinkan para pelajar untuk melihat dan memahami konsep-konsep abstrak dengan cara yang lebih nyata dan visual.
Sebagai contoh, dalam pelajaran biologi, siswa dapat menggunakan AR untuk memvisualisasikan organ tubuh manusia dalam bentuk 3D. Mereka bisa melihat organ-organ tersebut dari berbagai sudut, serta memahami struktur dan fungsinya dengan lebih jelas. Ini jauh lebih interaktif dan mendalam daripada sekadar membaca buku teks atau melihat gambar 2D di layar.
Beberapa Jenis Teknologi Augmented Reality
AR menjadi teknologi yang menggabungkan elemen digital dengan dunia nyata, memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik. AR dapat diterapkan dalam berbagai cara, tergantung pada kebutuhan dan tujuan penggunaannya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas empat jenis AR yang umum digunakan, menjelaskan cara kerjanya, dan memberikan contoh aplikasi dari masing-masing jenis tersebut.
Marker Based Augmented Reality
Marker Based, sering kali dikenal sebagai image recognition, adalah salah satu jenis AR yang paling awal dan paling dikenal. Dalam metode ini, sistem memerlukan objek visual khusus yang disebut marker untuk memulai interaksi.
Marker ini bisa berbentuk apa saja, seperti kode QR, simbol, atau gambar tertentu. Proses kerjanya dimulai ketika kamera perangkat menangkap gambar marker tersebut. Setelah marker terdeteksi, perangkat AR menghitung posisi dan orientasi marker untuk menempatkan konten digital dengan akurasi yang tinggi.
Konten yang ditampilkan bisa berupa animasi, gambar 3D, atau informasi tambahan yang relevan dengan marker tersebut. Misalnya, dalam dunia pendidikan, buku pelajaran dapat dilengkapi dengan marker yang ketika dipindai menggunakan aplikasi AR akan menampilkan penjelasan interaktif atau video yang menjelaskan topik yang sedang dibahas.
Markerless Augmented Reality
Markerless Augmented Reality telah menjadi salah satu bentuk AR yang paling luas digunakan, terutama dalam aplikasi yang memanfaatkan ponsel pintar. Jenis AR ini tidak memerlukan objek fisik khusus untuk memulai interaksi, melainkan menggunakan berbagai sensor dan teknologi yang ada pada perangkat, seperti GPS, kompas digital, akselerometer, dan sensor pengukur kecepatan.
Dengan memanfaatkan data lokasi dan informasi lingkungan, markerless AR dapat menyajikan konten digital yang relevan berdasarkan posisi pengguna. Contohnya adalah aplikasi peta yang dapat memberikan petunjuk arah dengan menampilkan informasi navigasi langsung di atas tampilan jalanan.
Projection Based Augmented Reality
Projection Based bekerja dengan cara memproyeksikan cahaya buatan ke permukaan nyata, menciptakan ilusi objek digital yang seolah-olah muncul di dunia nyata. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan proyeksi tersebut, menciptakan pengalaman yang lebih mendalam dan imersif.
Superimposition Based Augmented Reality
Superimposition Based Augmented Reality adalah metode yang memungkinkan tampilan asli objek fisik untuk diganti atau ditambahkan dengan elemen digital, baik secara penuh maupun sebagian. Dalam metode ini, pengenalan objek memainkan peranan penting, di mana sistem dapat mengenali dan memahami objek fisik yang ada di sekitarnya.
Secara keseluruhan, Augmented Reality adalah teknologi yang memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.
Demikian ulasan tentang 4 Jenis Teknologi Augmented Reality yang Umum Digunakan di Tahun 2024 seperti dikutip laman indobet88 Sеmоgа bermanfaat.