![]() |
Cacar Air | Foto : Warga Selatan |
Warga Selatan - Cacar air, juga dikenal sebagai varisela, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Meskipun umumnya merupakan penyakit ringan pada anak-anak, cacar air dapat menjadi jauh lebih serius jika terjadi pada ibu hamil. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan mengapa cacar air pada ibu hamil juga perlu diwaspadai, risikonya, cara mengobatinya, dan mulai tindakan pencegahannya.
Mengapa Cacar Air pada Ibu Hamil Perlu Diwaspadai?
Risiko terhadap Kesehatan Ibu Hamil: Wanita hamil yang terinfeksi cacar air memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi serius, termasuk pneumonia varisela-zoster atau infeksi saluran pernapasan lainnya. Ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan mempengaruhi kesehatan ibu hamil secara keseluruhan.
Potensi Pengaruh terhadap Janin: Infeksi cacar air pada trimester pertama kehamilan dapat menyebabkan risiko penularan virus ke janin, yang dapat mengakibatkan cacat lahir seperti cacat pada mata, otak, dan jantung (kondisi yang dikenal sebagai sindrom varisela-zoster kongenital). Bahkan pada trimester kedua dan ketiga, infeksi dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur atau mengganggu pertumbuhan janin.
Komplikasi Serius pada Bayi Baru Lahir: Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi cacar air selama kehamilan dapat mengalami komplikasi serius, termasuk pneumonia varisela-zoster, cacat lahir, atau bahkan kematian neonatal.
Penyebab Cacar Air pada Ibu Hamil
Cacar air merupakan salah satu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella zoster. Kondisi ini ditandai dengan munculnya ruam kulit berupa bintik-bintik merah berisi cairan. Ruamnya bisa menyebar ke berbagai bagian tubuh, mulai dari wajah hingga kaki dan menimbulkan gatal. Pada kebanyakan kasus, orang yang pernah terkena cacar air ini tidak mengalami penyakit ini lagi karena kekebalan tubuhnya ini terhadap virus tersebut juga telah terbentuk (lifelong immunity).
Namun ibu hamil termasuk kedalam kelompok orang yang berisiko dua kali lipat untuk terkena cacar air karena daya tahan tubuhnya kurang optimal. Ibu hamil bisa terkena cacar air apabila melakukan kontak langsung atau berada dekat dengan orang yang terjangkit virus ini. Cacar air ini sendiri juga bisa menular melalui droplet penderita atau pada saat menyentuh benda yang terkontaminasi virus.
Ketika ibu hamil ini menderita varicella saat melahirkan, hal ini dapat menyebabkan infeksi varicella. Penularan dari ibu ke bayi dapat terjadi melalui 3 cara, melalui plasenta, kontak langsung dengan lesi kulit atau darah, dan kontak pasca melahirkan ini melalui droplet pernapasan ataupun dengan lepuh.
Gejala dan Diagnosis
Gejala cacar air pada ibu hamil ini sendiri tidak akan berbeda jauh dengan gejala pada orang dewasa lainnya. Gejala pada umumnya akan meliputi ruam kulit berbintik-bintik yang gatal, demam, sakit kepala, dan kelelahan. Namun, jika ibu hamil terinfeksi cacar air, maka sangat penting sekali untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dengan cara yang tepat dan penanganan sesuai.
Pengobatan dan Manajemen
Pengobatan cacar air pada ibu hamil ini memiliki tujuan untuk bisa meredakan gejala, mencegah komplikasi, dan melindungi janin. Namun, terapi antiviral seperti acyclovir tidak direkomendasikan selama kehamilan karena potensi risiko terhadap janin. Sebaliknya, pengobatannya berfokus pada manajemen gejala ini dengan obat penghilang rasa gatal dan antipiretik seperti parasetamol, serta menjaga kesehatan umum pada ibu hamil ini dengan istirahat yang cukup dan juga hidrasi yang baik.
Tindakan Pencegahan:
- Vaksinasi: Vaksin varisela-zoster (vaksin cacar air) aman dan efektif untuk mencegah infeksi cacar air. Wanita yang belum terinfeksi cacar air dan sedang merencanakan kehamilan sebaiknya divaksinasi sebelum hamil untuk melindungi diri mereka dan bayi mereka dari risiko infeksi.
- Hindari Paparan: Wanita hamil sebaiknya menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi cacar air, terutama jika mereka belum pernah terinfeksi sebelumnya atau belum divaksinasi.
- Higiene yang Baik: Praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, dapat membantu mengurangi risiko infeksi virus varisela-zoster.
Konsultasikan dengan Dokter
Jika seorang wanita hamil terpapar dengan cacar air atau mengalami gejala yang mencurigakan, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau bidan. Dokter akan melakukan evaluasi yang tepat dan memberikan saran tentang langkah-langkah yang harus diambil untuk mengelola infeksi dengan aman selama kehamilan.
Kesimpulan:
Cacar air pada ibu hamil ini perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu hamil dan janin yang sedang berkembang. Dengan pengelolaan yang tepat dan pencegahan yang berbasis bukti, risiko terhadap kesehatan ibu hamil dan janin dapat diminimalkan. Penting juga bagi wanita hamil untuk mulai memahami pentingnya vaksinasi, menerapkan tindakan pencegahan, dan berkonsultasi dengan dokter atau bidan jika terjadi paparan atau bahkan gejala infeksi cacar air ini.
Demikian ulasan tentang Cacar Air pada Ibu Hamil seperti yang dilansir spaceman slot, semoga bermanfaat.