Penderita ergophobia | Foto : Warga Selatan |
"Ergophobia" berasal dari bahasa Yunani "ergon" (pekerjaan) dan "phobos" (ketakutan). "Ergo" juga digunakan untuk membentuk kata-kata bahasa Inggris lainnya, termasuk "ergometer" (perangkat yang mengukur jumlah kerja yang dilakukan oleh otot) dan "ergonomis" (ilmu terapan yang merancang peralatan kantor dan furnitur dengan tujuan memaksimalkan fungsionalitas dan meningkatkan kenyamanan pekerja).
Kondisi yang Disebabkan Oleh Ergophobia
Takut Mencari Pekerjaan
Kondisi pertama dari Ergophobia adalah ketika seseorang takut dengan istilah 'pekerjaan'. Pikiran untuk bersiap-siap setiap hari, menyiapkan resume, dan pergi untuk wawancara kerja membuat mereka cemas. Mereka juga merasa bahwa mereka tidak memiliki bakat atau kemampuan yang cukup untuk mendapatkan tawaran atau mereka tidak pantas mendapatkannya. Mengintegrasikan perangkat lunak manajemen rekrutmen terbaik dapat memperbaiki masalah ini sampai batas tertentu.
Takut Berkinerja Baik
Jenis kondisi kedua adalah kecemasan kinerja. Ini menyiratkan bahwa penderita memiliki teror yang konstan atau terus-menerus karena tidak dapat melakukannya dengan baik. Situasi kompetisi seperti tes & ujian, tugas berbasis target, fungsi penghargaan antara lain mengganggu mereka. Mereka takut dinilai.
Takut Distress karena Terlalu Banyak Kerja
Yang ini juga dikenal sebagai Ponofobia. Dalam kondisi ini, individu khawatir tentang efek samping dari bekerja terlalu banyak. Entah itu hanya kelelahan atau sakit fisik, pikiran tertekan karena terlalu banyak bekerja membuat mereka takut.
Cara Mengatasi Ergophobia untuk Para Karyawan
Penghargaan dan Pengakuan
Karena alasan terbesar di balik rendahnya moral dan ketakutan yang tinggi pada karyawan adalah kurangnya penghargaan. Jika Anda merasa bahwa personel bekerja keras, segera akui mereka. Gerakan kecil seperti tepuk tangan instan, surat penghargaan, hadiah kecil, atau sertifikat akan cukup. Selain itu, program penghargaan dan pengakuan setengah tahunan dan tahunan harus diselenggarakan tanpa ketinggalan.
Pelatihan dan Peningkatan Keterampilan
Faktor utama lain yang bertanggung jawab atas Ergophobia adalah ketidakmampuan atau kurangnya keterampilan. Segera setelah Anda menyadari bahwa karyawan membutuhkan pembelajaran dan bimbingan, latih mereka. Atur kelas, sesi brainstorming, domain inti/pelatihan produk, dan seminar. Ini hanya masalah mengatur beberapa sumber daya untuk Anda. Tapi bagi mereka, itu bisa menjadi pengalaman yang mengubah hidup.
Bagaimana Cara Mengatasi Ergophobia atau Ketakutan Bekerja Pada Karyawan?
Kegiatan Ekstrakulikuler
Terkadang, tenaga kerja membutuhkan sedikit istirahat dari kehidupan kerja duniawi mereka. Saatnya Anda mulai melakukan aktivitas yang menyenangkan dan menghibur. Perangkat lunak manajemen rekrutmen dapat digunakan untuk menyebarkan kesadaran di antara karyawan baru tentang kegiatan tersebut.
Baik itu tur kecil setiap bulan atau memilih hari kerja untuk mengatur kegiatan ekstra kurikuler, harus ada liburan. Latihan ini tidak hanya memberi mereka nafas tetapi juga membuat pekerjaan itu menyenangkan bagi mereka.
Keseimbangan Kehidupan Kerja
Penyebab umum lainnya dari kehilangan kedamaian mental adalah sulitnya menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Untuk menghilangkan rasa sakit ini, penting untuk disadari bahwa karyawan tidak akan dapat fokus bekerja jika mereka membawa pulang stres mereka.
Untuk mengatasi hal tersebut, disarankan untuk memberikan relaksasi yang cukup dari segi waktu dan kehadiran. Moderasikan kebijakan cuti Anda, aturan berpakaian, dan peraturan lainnya sehingga rasa takut mati lemas karena terlalu ketat akan hilang.
Yoga dan Meditasi
Seluruh dunia telah mengakui dan menerima anugerah yoga. Jadi, mengapa meninggalkan dunia usaha? Jika Anda menemukan karyawan Anda berjuang dengan tekanan kerja bahkan setelah mengurangi beban, Anda dapat mencobanya. Buka ruang yoga/meditasi/olahraga terpisah dan atur kelas setiap minggu. Kegiatan tersebut menjaga pikiran tetap tenang, aktif, dan berenergi untuk meningkatkan konsentrasi pada pekerjaan.
Motivasi
Ini adalah salah satu cara yang banyak diadopsi untuk menjaga kesehatan dan kepuasan karyawan di tempat kerja. Pembicara motivasi dapat diundang untuk kuliah tamu untuk meningkatkan moral karyawan yang kurang percaya diri. Para ahli ini memiliki seni yang bagus untuk meyakinkan orang agar optimis dan bersemangat. Oleh karena itu, ketika Anda tidak dapat melakukannya sendiri, mintalah bantuan dari orang luar.
Terapi/Konseling
Akhirnya, ketika situasinya benar-benar serius dan Anda dapat mengenali karyawan yang menghadapi Ergophobia, inilah saatnya untuk mencari nasihat medis. Hubungi terapis atau konselor untuk menganalisis kondisinya. Bantuan dari dokter selalu lebih baik daripada membuat asumsi dan berakhir dalam situasi yang lebih buruk. Jadi, sebelum masalahnya menjadi terlalu besar, beri mereka obat, jika perlu.
Demikian ulasan tentang Cara Mengatasi Ergophobia atau Ketakutan Bekerja Pada Karyawan seperti yang dilansir situs slot gacor, semoga bermanfaat.