Bond Holder: Pengertian, Cara Kerja, Sumber Pemasukan Dan Beban Pajaknya

Bond Holder: Pengertian, Cara Kerja, Sumber Pemasukan Dan Beban Pajaknya
Bond Holder | Foto : Warga Selatan 

Warga Selatan - Bond atau obligasi dalam bahasa Indonesia merupakan salah satu instrumen investasi yang memiliki kelompok peminat tersendiri. Produk ini menawarkan keuntungan kepada pemiliknya berupa kesempatan mendapatkan bunga atau kupon yang dibayarkan secara berkala oleh penerbit.

Tapi tahukah Anda apa sebutan bagi seseorang atau badan yang berinvestasi pada instrumen investasi tersebut dan menjadi pemegang obligasi? Pihak yang menjadi pemegang obligasi disebut dengan Bond Holder. Ada banyak hal penting dan menarik untuk diketahui tentang apa itu bond holder. Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang istilah ini, simak penjelasannya sekarang! 

Pengertian Bond Holder

Secara sederhana, istilah pemegang obligasi berarti pemegang obligasi. Dengan kata lain, bond holder adalah pihak atau badan yang melakukan investasi pada produk obligasi atau menjadi pemilik obligasi. Pemegang obligasi ini memiliki surat utang yang umumnya diterbitkan oleh pemerintah atau korporasi. Melalui penerbitan obligasi, pemerintah atau korporasi dapat memperoleh pendanaan dan permodalan dari investor yang membelinya. 

Sebagai imbalannya, pemegang obligasi akan menerima modal investasi pokok ketika mereka mencapai jatuh tempo. Di sebagian besar obligasi, pemilik juga mendapat pembayaran bunga atau kupon secara berkala. Selain itu, nilai obligasi yang dimiliki pemiliknya juga berpotensi meningkat dan dapat dijual di pasar sekunder jika diinginkan.

Di Indonesia sendiri, hampir setiap tahun pemerintah mengeluarkan program obligasi baru yang bisa dibeli investor. Penawaran obligasi ini juga menawarkan keuntungan khusus yang pasti akan menarik minat beli pemilik modal. Korporasi juga sering menerbitkan obligasi ketika membutuhkan dana untuk meluncurkan rencana bisnis atau proyeknya.

Cara Kerja Dari Bond Holder

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bond holder adalah istilah yang merujuk pada entitas yang menginvestasikan modal dan membeli obligasi. Obligasi sendiri merupakan surat utang yang biasa diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Pemegang obligasi umumnya membeli aset pendapatan tetap ini langsung dari entitas penerbitnya. Misalnya, Anda bisa membeli obligasi yang diterbitkan perusahaan A pada masa lelang.

Penawaran obligasi ini akan dilakukan setiap kali perusahaan atau entitas penerbit ingin memperoleh pendanaan untuk tujuan tertentu. Korporasi juga akan menawarkan produk keuangan tersebut untuk lebih mengembangkan bisnisnya. Pemegang obligasi membeli produk ini dari penerbit dengan modal tertentu. 

Sebagai imbalan atas modal awal tersebut, pemegang obligasi akan dijanjikan keuntungan dari pokok investasinya ketika masa jatuh temponya tiba. Beberapa penerbit obligasi juga menjanjikan pembayaran kupon atau bunga secara berkala dan dibayarkan sebelum produk mencapai jatuh tempo.

Sebagai salah satu instrumen investasi, obligasi dinilai memiliki tingkat risiko yang cukup rendah. Alasannya karena pemilik obligasi tersebut mempunyai peluang besar untuk mendapatkan pengembalian modalnya ketika perusahaan penerbitnya bangkrut. 

Dengan kata lain, jika perusahaan penerbit bangkrut dan harus melikuidasi asetnya, maka pemegang obligasi akan dijamin mendapatkan kembali modalnya sebagai prioritas sebelum melunasi modal pemegang saham. 

Hal Penting Yang Perlu Diketahui Bond Holder

Suku Bunga

Suku bunga atau bunga obligasi yang bisa juga berupa bunga kupon, secara umum terbagi menjadi 2 jenis. Yang pertama adalah fixed rate atau bunga tetap, dimana sejak awal diterbitkan hingga jatuh tempo, tingkat bunga obligasi tidak berubah. Jenis bunga lainnya adalah suku bunga mengambang atau floating interest yang nilainya disesuaikan dengan patokan seperti imbal hasil obligasi negara bertenor 10 tahun.

Namun perlu dipahami bahwa ada jenis obligasi yang tidak memberikan bunga kepada investor. Obligasi jenis ini biasanya akan dijual dengan harga lebih rendah dari nilai awalnya atau dengan harga diskon. Obligasi tanpa kupon misalnya tidak membayar bunga kupon, tetapi diperdagangkan dengan diskon besar terhadap nilai nominalnya, sehingga dapat memberikan keuntungan pada saat jatuh tempo.

Credit Rating

Hal lain yang penting untuk dipahami oleh pemegang obligasi adalah peringkat kredit penerbit obligasi. Aspek ini mempengaruhi tingkat bunga yang akan diterima investor. Credit rating sendiri diberikan oleh pihak khusus untuk mengukur tingkat kepercayaan suatu korporasi atau pemerintah yang menerbitkan obligasi. Dengan begitu, calon investor bisa mendapatkan gambaran mengenai risiko membeli produk ini dibandingkan potensi berinvestasi pada instrumen investasi lainnya.   

Sumber Pemasukan Dan Beban Pajak Bond Holder

Sumber Pemasukan Bond Holder

Umumnya pemegang obligasi memiliki 2 sumber pendapatan utama yaitu dari kupon reguler yang biasanya dibayarkan secara berkala setiap 6 bulan, dan penjualan obligasi di pasar sekunder yang memberikan capital gain. Misalnya obligasi mempunyai kupon dengan tingkat bunga 4 persen dan modal awal 1 juta. Dari contoh ini, investor bisa mendapatkan pendapatan tahunan dari kupon sebesar 40 ribu.

Sedangkan untuk capital gain, misalkan Anda membeli obligasi dengan harga 1 jutaan. Lalu lama kelamaan Anda berniat menjualnya di pasar sekunder, dan bisa mendapatkan harga yang lebih mahal 50 ribu. Jadi, dari penjualan tersebut mendapat keuntungan sebesar 5 persen.

Beban Pajak Bond Holder

Meski menawarkan beberapa sumber pendapatan dan potensi pendapatan pasif, pemegang obligasi juga harus memahami beban pajak dari aktivitas investasinya. Di Indonesia sendiri, pajak obligasi sebesar 10 persen dan sudah termasuk dalam pajak PPh.

Demikian ulasan artikel tentang Bond Holder: Pengertian, Cara Kerja, Sumber Pemasukan Dan Beban Pajaknya seperti yang dilansir slot88. Semoga bermanfaat.